Review film Closer (2004), "kebenaran" yang destruktif





Hai guys, ketemu lagi sama gue Randy setelah long long time ago gak bikin postingan blog.

Kali ini, postingan gue mau ngereview film lama yang udah gue pernah nonton. Ya ini film lama sih tahun 2004 dan gue pertama kali nonton tahun 2008-2009an gitu di salah satu TV swasta. Sempet lupa-lupa inget gitu ceritanya, karena beberapa hari lalu agak santai jadi gue coba nonton dan ngereview film ini. 



LET'S CHECK THIS OUT !

Film dimulai mengambil latar penceritaan di kota London masa kini dengan permulaan kisah dari pertemuan pertama Daniel dan Alice di sebuah perempatan penyeberangan jalan yang sibuk di pusat kota London. Alice tertabrak oleh sebuah mobil yang sedang melaju karena ia tidak memperhatikan dengan baik arah datangnya mobil tersebut setelah lampu lalu lintas baru saja berubah ke hijau. Kejadian itu berlangsung di hadapan Daniel yang segera bergegas menolong Alice yang cedera dan pingsan. 

Alice pun segera dibawa Daniel ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan ternyata hanya cedera ringan. Alice pun sadar dan kondisinya segera membaik. Daniel pun mengajak Alice mengunjungi beberapa tempat di kota London hingga ke sebuah taman lokal yang memiliki papan nama untuk mengenang orang-orang yang telah tiada lantaran berkorban demi orang lain. Daniel pun bercerita ia mengunjungi taman ini pertama kalinya bersama ayahnya setelah pemakaman ibunya.

Sepanjang perjalanan dari taman lokal hingga di antara gedung-gedung perkantoran, terbentuklah sebuah hubungan antara Alice dan Daniel. Alice pun menceritakan kisahnya yang datang bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran di London tak lama setelah dia tiba dari New York. Ia pun bercerita masa lalunya yang pernah bekerja sebagai striptease selama hidup di New York. Ironi tercipta saat Alice mengaku dirinya seorang perokok berat, sementara Daniel adalah mantan perokok. Perjalanan mereka berakhir di depan sebuah gedung tempat Daniel bekerja sebagai jurnalis lokal biasa.

Beberapa waktu kemudian, Daniel memutuskan menulis sebuah novel berdasarkan kisah hidup Alice. Ia meminta dirinya dipotret oleh seorang fotografer profesional yang berasal dari Amerika, Anna, agar foto itu bisa dibubuhkan pada halaman buku yang ia tulis.

Anna, perempuan lajang bersosok kaum perempuan muda Amerika umumnya, baru saja bercerai dengan suaminya, tinggal di sebuah apartemen studio di tengah kota London, sedang berencana mengadakan pameran fotografi atas karya-karyanya. Di mata Daniel, Anna adalah seorang perempuan cantik dan menarik yang cerdas. Daniel merasa jatuh cinta pada Anna.





Ia pun mengaku pada Anna dan hendak mengajak Anna berkencan. Anna menolak. Ia kecewa saat mengetahui Daniel masih bersama Alice, yang datang belakangan menyusul Daniel ke studio pribadinya. Alice bisa merasakan ketertarikan Daniel pada Anna menjadi cemburu dan sakit hati. Saat hanya tinggal Anna dan Alice di ruang studio, Alice meminta pada Anna untuk memotret dirinya.

Kesal akan penolakan Anna, Daniel menyusun rencana untuk mempermalukan Anna. Ia mendaftarkan diri pada sebuah situs sex chat dan menggunakan nama "Anna" lalu berkenalan dengan Larry, seorang dokter spesialis kulit yang tinggal di pinggiran kota London. 

"Anna" mengajak Larry untuk bertemu di taman akuarium dan meminta Larry mengenakan jas dokter yang selalu dibanggakannya. Anna pernah mengatakan kepada Daniel bahwa ia sering mengunjungi taman akuarium di kala senggang. Agar mempermudah pertemuan mereka nantinya, "Anna" mendeskripsikan dirinya seorang perempuan muda yang memiliki rambut pirang seksi dan bertubuh "panas". 

Saat bertemu dengan Anna yang sesungguhnya, Larry justru bertingkah bodoh sesuai dengan tingkahnya di situs sex chat. Melihat penuturan dan kelakuan aneh Larry, Anna menyimpulkan Larry telah dibohongi Daniel. Namun, pertemuan ini justru menjadikan hubungan Anna dan Larry lebih dari sekadar hubungan pertemanan biasa. Mereka pun berpacaran dan menyatakan Daniel adalah "cupid" bagi mereka.

Empat bulan kemudian, Anna menggelar pameran fotografi tunggal bertajuk "STRANGERS". Pameran ini berlangsung sukses dan membuat Larry semakin bangga terhadap Anna. Daniel dan Alice datang di penghujung acara pameran. Saat berduaan dengan Anna, Daniel berusaha meyakinkan perempuan itu bahwa ia serius ingin menjalin hubungan dan memohon pada Anna agar mau menerima cintanya. Ia gelisah lantaran sulit melupakan Anna dengan cara apapun termasuk percintaannya dengan Alice. Namun, di lain pihak Daniel pun enggan memutuskan hubungannya dengan Alice.

Di lain tempat dalam ruang pameran, Alice terdiam di depan potret dirinya yang telah diabadikan Anna beberapa waktu lalu saat ia berada di studio Anna untuk menyusul Daniel. Saat ia mengungkapkan kepada Anna bahwa ia keberatan atas ketertarikan Daniel pada Anna. Ia hanya terpaku pada gambar itu seolah gambar itu bukanlah potret akan dirinya. Ia merasa "palsu".

Alice masih terus terpaku memandangi potret dirinya, tak menyadari Larry datang mendekatinya dan mengajaknya berbicara. Ia takjub bahwa objek foto sesungguhnya juga berada di pameran. Namun, ia heran saat melihat wajah Alice yang sedih dan semakin kaget saat mendengar pengakuan Alice yang sebenarnya. Ia pun semakin gusar saat mengetahui Daniel menaruh perhatian pada Anna.

Setahun kemudian Anna memutuskan untuk menikah dengan Larry agar ia bisa melupakan Daniel dan supaya Daniel pun bisa menjauh darinya. Namun, Daniel justru semakin gencar mendekati Anna dan tak peduli dengan statusnya yang sudah menikah. 

Alice terpaksa meninggalkan Daniel dengan hati yang teramat sakit saat mengetahui Daniel berkhianat dan pernah bercinta dengan Anna. Sementara itu, Larry, yang baru pulang dari New York setelah mengikuti sebuah seminar ilmiah, mengatakan pada Anna bahwa ia meniduri pelacur di kamar hotelnya. Pernyataan Larry untuk memancing kebenaran bahwa Anna memang mempunyai affair ditanggapi dingin oleh Anna. Dengan tenang Anna pun mengatakan bahwa ia masih menjalin hubungan rahasia dengan Daniel semenjak menikah dan pernah bercinta di saat Larry sedang tidak ada. Ia pun mengajukan perceraian pada Larry. 


Pengakuan Anna justru membuat Larry berang dan merasa terkhianati. Pertengkaran mereka menyebabkan Anna segera angkat kaki dari rumah pada malam itu dan Larry pergi ke klub striptease untuk penghiburan diri.

Larry terkejut dan heran saat bertemu Alice di klub dan lebih terkejut lagi saat Alice justru memperkenalkan diri sebagai Jane Jones. Semenjak pergi meninggalkan Daniel dan hidup seorang diri lagi, Alice kembali pada pekerjaan lamanya sebagai penari striptease untuk menyambung hidup selama di London. Larry tidak percaya dan terus-menerus memaksa Alice untuk mengakui yang sebenarnya, namun Alice tetap bersikukuh bahwa Jane Jones adalah nama aslinya walau Larry terus-menerus memberinya uang tips layanan. Larry pun sempat mengajak Alice untuk tinggal di rumahnya agar Alice lebih terjamin hidupnya, namun Alice menolak.

Anna terus mengejar Larry dan bersikeras agar Larry segera menandatangani surat perceraian. Larry menolak dan berharap Anna berpikir ulang untuk kembali padanya yang membuat Anna semakin kesal padanya. Larry pun mengajukan persyaratan pada Anna, jika ingin ia menandatangani surat perceraian dan memaafkan Anna, maka Anna harus memenuhi keinginan terakhirnya, yakni bercinta dengannya di klinik barunya yang baru saja selesai dibangun. Anna pun mengiyakan. Daniel marah saat mengetahui hal itu dari Anna. Ia merasa dipermainkan terutama oleh Larry. Namun, Anna berhasil melunakkan hati Daniel karena ia dan Larry telah resmi bercerai sehingga tak ada lagi yang menghalangi kebersamaan mereka.

Beberapa waktu kemudian, di suatu sore dengan hujan lebat, Daniel mendatangi klinik Larry dengan tampang cemas dan sangat khawatir. Ia meminta Larry untuk melepaskan Anna agar bisa memilih hidup bahagia. Larry justru mengatakan Anna-lah yang memilih untuk tidak mengejar kebebasan yang dimilikinya sehingga memutuskan untuk tidak menyerahkan surat perceraian yang telah ditandatangani ke pengacara dan memilih kembali padanya. 


Daniel semakin frustasi. Ia tak rela Anna kembali pada pernikahannya dengan Larry dan batal bercerai. Melihat kondisi Daniel yang terpuruk, Larry pun menyarankan agar Daniel kembali lagi kepada Alice. Ia pun memberitahu tempat Alice bekerja sebagai penari striptease di sebuah klub di London. Ia yakin Alice masih mencintainya dan mau menerima Daniel kembali. Daniel pun pergi menjemput Alice di klub dan mereka pun hidup bersama lagi.


Daniel dan Alice memutuskan untuk liburan ke Amerika untuk merayakan kembalinya hubungan mereka. Malam sebelum keberangkatan, mereka menginap di sebuah hotel di dekat bandara Heathrow sambil bernostalgia hari pertama pertemuan mereka. Pada saat itu Daniel berusaha memancing agar Alice mengaku jujur benarkah ia pernah bercinta dengan Larry. Alice menolak untuk membenarkan. Daniel tetap bersikeras memaksa Alice untuk mengaku karena kejujuran dalam sebuah hubungan akan mendewasakan masing-masing dari diri mereka dan akan semakin memperkuat hubungan mereka.





Awalnya Alice masih menolak dengan menyatakan bahwa kejujuran yang ada di antara mereka justru akan berdampak hubungan mereka yang akan semakin kacau dan absurd serta beresiko bubar. Tak kuat pada paksaan dan intimidasi Daniel, akhirnya Alice pun mengakui pernah bercinta dengan Larry saat mereka berpisah. Percintaannya dengan Larry mampu membuatnya melupakan Daniel sejenak dan ia merasa sangat bahagia seolah terlahir kembali sebagai perempuan seutuhnya. Daniel pun membuka rahasia bahwa ia telah mengetahui kejadian itu dari Larry saat datang ke kliniknya di sore hari dengan hujan lebat waktu itu. Ia pun sudah memaafkan Alice.

Mendengar pengakuan Daniel, Alice histeris karena merasa diperalat sehingga marah dan meminta Daniel pergi. Daniel terkejut dengan reaksi Alice dan mereka pun terlibat dalam pertengkaran yang hebat. Daniel hendak memukul Alice, namun diurungkannya. Alice justru memanas-manasi Daniel untuk melakukannya, lalu Daniel benar-benar menampar Alice, membuat Alice kaget dan shock. Setelah peristiwa ini, Alice pulang ke New York seorang diri. 

Saat melewati pemeriksaan imigrasi di bandara New York, tertera dengan jelas nama asli Alice, yakni Jane Jones, nama yang pernah ia ungkapkan kepada Larry di klub striptease, yang berarti ia telah berbohong atas nama aslinya selama empat tahun hubungannya dengan Daniel.

Di akhir kisah, Anna dan Larry menjalani kembali peran suami-istri seperti pada umumnya. Mereka hidup bersama kembali dan menjalin kehidupan yang bahagia.


Gue nyaris membutuhkan waktu hampir 24 jam untuk bisa mencerna isi cerita yang disiratkan maupun yang disuratkan dalam film ini banyak penggalan kata-kata dalam percakapan dan adegan yang menyiratkan latar waktu yang telah berlalu dan berbeda dari adegan sebelumnya ke adegan selanjutnya, sehingga butuh kejelian untuk melihat dan mendengarnya dengan baik dan jelas.


Pengkhianatan, cinta, seks, balas dendam dan ego mengalir secara beriringan dalam alur cerita film yang disutradarai oleh Mike Nichols membuat majalah TIME mengatakan "At last, a love story for adults." 
di salah satu situs resmi tak hanya diperankan oleh bintang-bintang paling bersinar dari Hollywood, namun juga didukung oleh alur cerita yang kuat dan tepat pada sasaran. 

Artinya, film ini mampu mengangkat tema kehidupan sosial masa kini secara menyeluruh tanpa meninggalkan kejadian-kejadian sosial yang masih sarat dengan ketabuan. Fenomena perempuan lajang Amerika mencari pasangan hidup pria dewasa lajang Inggris pernah marak di kalangan selebritis Hollywood dan sempat dibahas di salah satu majalah gaya hidup terkenal. 

Tercermin pada cerita di ini dimana Anna yang baru saja bercerai dengan suaminya, memilih pindah dari Amerika ke kota London dan memulai karir sebagai fotografer profesional, bertemu dengan Larry, seorang pria London sejati yang mempunyai pekerjaan mapan; mereka menikah dan hidup bahagia. 

Begitupun dengan Alice atau Jane Jones yang hendak melupakan kekasihnya, datang dari New York ke London mencari kehidupan yang baru, bertemu dengan Daniel, penduduk kota London asli, dan hidup bersama selama empat tahun. 

Dalam film ini pun mengkisahkan cinta akan terasa lengkap jika bisa saling memiliki dan berbagi, maka pengkhianatan pun kerap dilakukan asalkan bisa mendapatkan kebahagiaan dalam hidup walau bersifat semu dan sementara. 

Yang mengherankan bagi gue apakah Alice atau Jane Jones benar-benar mencintai Daniel dan "tulus" bersamanya sejak awal pertemuan mereka di perempatan jalan kota London yang sibuk? Lalu mengapa hanya Anna dan Larry yang sanggup mempertahankan hubungan mereka lebih lama walau mereka juga saling berkhianat satu sama lain? Apakah kejujuran di awal hubungan yang lebih menjamin kelanggengan?

Tokoh Daniel memiliki karakter yang polos dan berkepribadian rapuh, mudah jatuh cinta pada tiap perempuan muda yang menarik sehingga mudah sekali dipengaruhi bahkan dibohongi. Ia sendiri sulit berbohong dan menyimpan rahasia dengan baik sehingga selalu dipermainkan oleh ketiga tokoh lainnya. 


Sementara itu, tokoh Alice atau Jane Jones adalah sosok perempuan yang tidak sanggup berkomitmen lama di atas tonggak kejujuran karena telah terbiasa hidup dalam kebohongan agar bisa bertahan hidup lebih lama. 

Kemudian, tokoh Anna dan Larry seolah sebagai pelengkap cerita dalam hidup berlakon drama pada hubungan Daniel dan Alice atau Jane Jones yang akhirnya kedua tokoh pelengkap cerita ini justru bersatu dalam mahligai pernikahan. 

Ada kesan juga kehadiran tokoh Alice atau Jane Jones dan tokoh Larry yang seolah membuat tokoh Anna dan Daniel tak bisa bersatu atas nama kekuatan cinta dan kebebasan.

Pada akhirnya, film ini bercerita tentang "kebenaran". Sesuai dengan apa yang dikatakan Daniel bahwa tanpa kebenaran manusia sama saja dengan binatang. Dalam kasus film ini, kebenaran ternyata bersifat destruktif. Daniel lebih senang terus terang kepada Alice soal perasaan nya, Anna berterus terang tentang perselingkuhan nya, Alice pun berterus terang tentang perasaannya.


Hingga akhirnya semuanya tokoh di film ini hancur dengan caranya sendiri-sendiri.

Durasi filmnya pun terbilang singkat, namun menyisakan pertanyaan panjang yang perlu dijawab untuk mereka yang sudah memiliki pasangan.


"Beranikah kita berterus terang pada pasangan kita tentang apapun yang kita rasakan tentangnya ?? Tentang hubungan yang selama ini terjalin ?? Ataukah kita rela mengorbankan perasaan kita demi kebahagiaan orang lain dan menjalani hubungan yang berlandaskan kebohongan ??"




Adios

Chairandy Fajri


Komentar

Postingan Populer