Merelakan bukan berarti menyerah

Pagi hari, ketika tiba di tempat bekerja.
Ku sesap kopi hitam sebelum memulai aktivitas.
Aku mulai berfikir, apakah harus menyerah atau tetap berjuang ?
Berjuang untuk mendapatkannya kembali di sisi ku, dan kembali sama-sama saling mendukung satu sama lain. Kembali saling mencintai satu sama lain.
Ini bukan sepenuhnya salahku, Ada baiknya kita saling introspeksi dan tetap menjalani hidup yang kadang suka bercanda dengan kita dalam proses mengejar mimpi-mimpi kita.
The show must go on.
Masih ada mimpi yang akan kita gapai, banyak kejutan menarik yang akan menanti dalam perjalanan hidup kita.
“Kita harus menerima apa yang datang dan pergi, jangan memaksakan ego mu” ujar seorang rekan.
Ketika perasaan mengalahkan logika, merelakan memang pekerjaan paling berat untuk dilakoni.
Kamu mungkin sudah terlalu lama terlibat dalam pusaran permasalahan yang sama dan tidak menemukan jalan keluar.
Ingin rasanya berhenti, namun selalu saja tak sampai hati. Terlalu banyak pertimbangan, akhirnya membuatmu tak pernah beranjak pergi.
Tak ada salahnya kamu memilih untuk merelakan, ketika beban tak mampu lagi dipikul.
Merelakan bukan berarti menyerah, melainkan memberikan kesempatan untuk dirimu sendiri agar bisa berkembang lebih baik lagi.
Merelakan juga bisa berarti ikhlas menerima apa yang nanti ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa untukmu.
Yang pasti, aku akan selalu berdoa untuk kebaikan kita dan selalu membukakan pintu untukmu jika kamu kembali.
Biar sekarang kita fokus akan urusan masing-masing, serta nikmati segala proses tuhan dalam menggapai sesuatu yang akan kita raih.
“Ahh, jangan terlalu banyak berharap”. Biar kami menjalankan apa yang tengah kita usahakan sisanya berserah lah kepada tuhan yang menentukan jalan hidup kita.
- Pagi hari sebelum memulai kembali mengejar mimpi.

Komentar

Postingan Populer